Peran Aktif Diaspora Bagi Ekspor UMKM

Dalam upaya untuk meningkatkan peran Diaspora Indonesia di bidang kewirausahaan, Working Group Entrepreneurship IDN Global bekerjasama dengan BNI mengadakan bincang-bincang interaktif “Wirausaha Diaspora Indonesia Membangun Usaha Ekspor-Impor” pada Sabtu (18/11). Acara ini dimoderatori oleh Koordinator Network Development IDN Global Emilio Bisanto dan dibuka oleh Presiden IDN Global Sulistyawan Wibisono.

CEO Sariraya Jepang Teguh Wahyudi bercerita saat awal mula merintis usahanya dari restoran halal menjadi produsen berbagai makanan halal seperti tempe. Saat ini usahanya sudah mencapai 500 market di seluruh Jepang. Ia mengaku karena belum ada kerjasama G to G antara Jepang dengan Indonesia, regulasi menjadi ketat dan mengalami kesulitan jika harus mengimpor makanan olahan daging seperti rendang. Kendati demikian, Teguh mengatakan siap berkolaborasi dengan UMKM Indonesia.

Bermula dari hanya berencana tinggal 3 (tiga) bulan di gudang, Diaspora di Los Angeles sekaligus importir karang Butce Lie mengatakan kini bahkan sudah menjalani bisnisnya selama 29 tahun. Dengan bermodalkan riset kebutuhan pengusaha coral and tropical fish di AS, ia kemudian bertindak sebagai supplier.

Sementara itu, Director of Eastern Cross Trading Australia Suliyanti Sunaryo berpesan sangat penting untuk mempelajari regulasi pengiriman barang ke negara tujuan. Hal ini mengingat agar barang yang dikirimkan tidak tertolak oleh pemerintah setempat.

“Saya bahkan pergi ke tempat karantina untuk mengetahui regulasi yang berlaku di Australia. Misal perlu adanya labelling. barcode dan nutrition ingredient,” paparnya.

Berkaitan dengan proses ekspor-impor, maka kemudian tidak lepas dari proses logistik. Asosiasi Logistik dan Forwarders Indonesia (ALFI) Ahmad Sugiono mengatakan saat ini pemerintah juga meminta agar pihaknya tidak hanya menangani logistik tapi juga perdagangan. Dalam proses ini, Ahmad mengatakan ada beragam kendala dan tantangan yang dihadapi para Diaspora importir. Di antaranya mencari pembeli di luar negeri, pemenuhan sejumlah ijin dan sertifikasi seperti HACCP dan proses karantina, serta proses pengiriman.

Sesaat sebelum acara ini usai, PT BNI selaku supporting partner dalam acara ini juga memberikan paparannya perihal Xpora dan programnya dalam mendukung promosi UMKM ke luar negeri.

SPV Wholesale Transaction Product and Partnership Division PT Bank Negara Indonesia Tbk. I Gede Widya Anantayoga mengatakan BNI memiliki 7 cabang di luar negeri yang tentunya siap mendukung dalam hal pendanaan. Ia menambahkan juga terdapat platform BNI Xpora untuk menjembatani eksportir dan importir serta membantu business matching agar transaksinya berjalan aman dan nyaman. (IDN Global)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *