Berkaitan dengan Hari Pahlawan, IDN Taiwan bekerjasama dengan IKAL-Lemhannas (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas) mengadakan webinar kebangsaan “Peran Generasi Muda dalam Menjaga Semangat Nasionalisme menuju Indonesia Maju” pada Jumat (10/11). Acara ini dimoderatori oleh anggota IDN Taiwan Tatag Yufrita.
“Webinar ini diselenggarakan selain untuk wawasan kebangsaan juga untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda,” ujar Presidan IDN Global Sulistyawan Wibisono dalam sambutan pembukanya.
Melalui paparannya, Dosen Keamanan Maritim UNHAN RI sekaligus Sekjen IKAL Strategic Centre Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto mengatakan terdapat empat konsensus dasar berbangsa untuk mempertahankan Indonesia dan nilai-nilainya. Yakni Undang-undang Dasar 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Beliau mengatakan ada beberapa perpecahan negara yang terjadi dan tidak seberuntung Indonesia. Di antaranya Korea Utara dan Selatan, Jerman Barat dan Timur, kemudian China dan Taiwan, serta Uni Soviet yang terbelah-belah termasuk Yugoslavia. Dr. Surya menambahkan mantan Presiden RI Soekarno mengatakan pada mantan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito bahwa akan meninggalkan way of life yakni Pancasila agar Indonesia tetap bersatu dan hal ini terbukti hingga sekarang.
“Kita lihat keragaman adalah kekuatan karena ada rasa nasionalisme. Jadi negara tetap terjaga meskipun ada ancaman seperti separatisme. Berbeda dengan negara-negara di kawasan Arab. Berada dalam satu wilayah bukannya rekat tetapi malah hancur,” papar Dosen Keamanan Maritim UNHAN RI/ Sekjen IKAL Strategic Centre Dr. Surya Wiranto.
Sementara itu, Guru Besar FISIP UI Drs. Adrianus Meliala mengatakan ada sejumlah peristiwa yang tidak mencerminkan Pancasila termasuk korupsi. Beliau pun berpesan jangan menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang mati namun sebagai solusi atas setiap masalah yang muncul. (IDN Global)