Sebagai penutup dari rangkaian webinar dalam rangka perayaan bulan bahasa, Working Group Education IDN Global menggelar webinar seri ketiga bertajuk “Peran Kebijakan Pemerintah Dalam Penginternasionalan Bahasa Indonesia” pada Sabtu (2/11). Acara ini dimoderatori oleh VP Working Group IDN Global Devi Femina.
Praktisi pendidikan Bahasa Indonesia di Finlandia Desiree Luhulima menekankan pentingnya mengajarkan Bahasa Indonesia terhadap generasi diaspora muda. Selain sebagai identitas diri, mempelajari bahasa baru juga dapat mendukung perkembangan otak sekaligus mewariskan bahasa Ibu dan kebudayaannya ke anak cucu. Desiree tidak menampik, kemahiran berbahasa Inggris sangat penting di dunia global. Namun demikian, tetap perlu diseimbangkan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia agar tetap terjaga identitas diri para generasi muda.
Presiden IDN Global Sulistyawan Wibisono mengatakan sangat penting untuk menanamkan ke anak sejak dini untuk menjaga identitas dirinya sebagai orang Indonesia. Ia menegaskan dalam upaya menduniakan Bahasa Indonesia, tentunya Indonesia akan bersaing dengan Bahasa Melayu asal Malaysia yang kian dikenal masyarakat global.
"Di Australia minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia menurun karena ada bom Bali. Namun belakangan minat untuk mempelajari perlahan kembali karena adanya perjanjian kerjasama dagang. Diaspora Indonesia juga memiliki peran penting untuk mengenalkan Bahasa Indonesia. Bisa melalui sisi budaya dengan mengenakan batik, atau makanan otentik khas Indonesia seperti mie goreng", ujar Presiden IDN Global Sulistyawan Wibisono.
Sekjen IDN Global Evi Siregar mengatakan ada 2 (dua) hal yang harus dilakukan agar Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional di tahun 2045. Yakni menetapkan landasan hukum kebijakan dan perencanaan pengembangan Bahasa Indonesia, serta menyusun strategi yang sistematis untuk mendorong pengakuan Bahasa Indonesia sebagai bagian dari bahasa internasional.
Di antaranya seperti mengembangkan pengajaran BIPA untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia secara global. Saat ini tercatat sudah terdapat 194.192 orang pemelajar Bahasa Indonesia di 56 negara pada tahun 2024.
Merangkum dari kegiatan webinar bahasa seri 2 (kedua), Associate Professor University of Manchester Dr. Asri Maharani mengatakan minat pelajar internasional untuk mempelajari Bahasa Indonesia cukup minim. Hal ini mengingat Bahasa Indonesia dinilai kurang populer dibanding bahasia asing asal Asia lainnya seperti Bahasa Korea dan Jepang. Hal ini mengingat kedua negara tersebut menyebarkan bahasa melalui jalur diplomasi budaya seperti musik kpop/ jpop serta film dan drama. (IDN Global)
Comments