top of page
metasukmadani

Menanamkan Jiwa Nasionalisme PMI

Indonesian Diaspora Network (IDN) Global bekerjasama dengan IKAL Lemhanas menggelar webinar kebangsaan untuk merayakan Hari Pahlawan  bertajuk “Memperkokoh Nasionalisme Bagi Pekerja Migran Indonesia” pada Minggu (24/11). Acara yang dimoderatori oleh anggota IDN Taiwan Tatag Yufitra Rus ini menghadirkan pembicara Direktur Perlindungan PMI & BHI Kemenlu Judha Nugraha dan Sekretaris IKAL Strategic Center Dr. Suryo Wiranto. 


Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Umum DPP IKAL Lemhanas Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengatakan tema ini sejalan dengan pemerintahan di bawah Presiden Prabowo yakni spirit untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju, kuat dan besar. Beliau menyampaikan, pembangunan itu berhasil jika terpenuhi 3 syarat; yakni semangat nasionalisme dan cinta kepada bangsa, sumber daya manusia yang berdaya saing, dan masyarakat yang disiplin khususnya terhadap peraturan negara.


Dalam paparannya, Dr. Suryo Wiranto mengatakan  kondisi dan situasi geografis Indonesia rawan terhadap ancaman baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Untuk itu, diperlukan 4 konsensus dasar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Ia menambahkan di negara lain seperti Jerman, China, dan Uni Soviet usia negaranya lebih lama dibanding Indonesia. Namun negaranya terpecah belah karena tidak memiliki 4 konsensus berbangsa. 


“Pancasila itu falsafah untuk menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk. Sementara UUD 1945 merupakan konstitusi bangsa yang menjadi landasan dalam menjalankan pemerintahan”, ujarnya.


Adapun implementasi dari semboyan bhinneka tunggal ika dapat dilakukan dengan menerapkan toleransi, keharmonisan, dan gotong royong. Dr. Surya mengatakan nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dengan membangun dialog saling terbuka, saling menghargai perbedaan yang ada, mudah memaafkan dan bersifat sportif bila melakukan kesalahan, serta menerapkan rasa tenggang rasa karena setiap orang berbeda-beda.


Sementara itu, Judha Nugraha mengatakan ada 3 (tiga) poin utama yang hendak ia sampaikan berkaitan dengan PMI. Yakni terkait visi bangsa bernegara 20 tahun kedepan, kondisi PMI kita saat ini dan peran apa yang bisa dilakukan PMI untuk mewujudkannya. 


“Kita ingin mencapai empat ekonomi terbesar di dunia bersama dengan China, India, dan Amerika Serikat di tahun 2045. Saat ini diperkirakan terdapat 9 juta Diaspora Indonesia termasuk PMI yang tersebar di luar negeri. Namun rata-rata PMI undocumented sehingga ini menjadi tantangan bersama mengingat potensinya bagi pembangunan bangsa juga besar. 


Judha menambahkan, berdasarkan data statistik jumlah kasus WNI setiap tahunnya terus meningkat. Tercatat dari 35 ribu kasus pada 2022 naik menjadi 53 ribu pada 2023. Kasus yang dihadapi mayoritas berkaitan dengan keimigrasian dan undocumented. 


Dengan demikian, Judha mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan PMI untuk berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Di antaranya adalah di samping bekerja juga termotivasi untuk meningkatkan jenjang pendidikannya, membantu bangsa dengan remitansi produktif dan turut aktif sebagai Duta Bangsa untuk menciptakan citra positif Indonesia di luar negeri, serta tetap berdaya membangun kampung halamannya saat menjadi purna PMI dan kembali ke tanah air Indonesia. (IDN Global) 



4 views0 comments

Comments


bottom of page