Webinar Tentang Varian Omicron dan Pencegahannya di Kuwait
29 Januari 2022
Varian Covid-19 terbaru omicron dilaporkan pertama kali muncul di Afrika Selatan oleh World Health Organization (WHO) pada 24 November lalu. Kemudian secara cepat menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Maka dari itu, untuk mengetahui lebih jauh mengenai varian omicron, IDN Kuwait bekerjasama dengan PPNI dan PDITT menyelenggarakan webinar "Mengenal Varian Omicron dan Pencegahannya" pada Sabtu (22/1). Adapun pembicara yang dihadirkan Ketua Bidang Kajian dan Advokasi Kebijakan Dr. Muhammad Akbar, Ketua Umum DPP PPNI Dr. Harif Fadhillah dan Dewan Pengurus PDITT bidang Pendidikan Dr. Hayatun Naimah.
Dalam pemaparannya, Dr Muhammad Akbar mengatakan hingga kini belum diketahui dengan pasti perbedaan gejala yang terpapar omicron atau varian lain. Namun dipastikan varian omicron lebih mudah menginfeksi orang, termasuk yang sudah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
“Para ilmuwan sepakat vaksinasi masih menjadi pilihan efektif untuk memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap Covid-19 termasuk varian omicron. Sementara untuk menangani pasien berat atau kritis dapat diberikan pengobatan oksigen, kartikosteroid dan IL-6 receptor blocker,” ujar Dr. Akbar.
Dr. Harif dalam presentasinya kembali mengingatkan upaya mencegah penyebaran omicron dapat dilakukan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan jauhi keramaian serta mencuci tangan. Selain itu juga tentunya meningkatkan imun tubuh dengan menjaga pola makan, menjauhi stres serta membatasi aktifitas fisik untuk menjaga stamina. Ia menambahkan juga masyarakat perlu melakukan diagnosis dini dan karantina sebagai upaya untuk meminimalisir transmisi virus.
Sementara itu Dr. Hayatun mengatakan varian omicron memiliki 45-52 mutasi asam amino sehingga penularan lebih tinggi. Kendati demikian proses penyebaran dapat ditekan dengan vaksinasi. Terlebih lagi dengan hadirnya vaksin booster. Jika masing-masing individu sudah memiliki kekebalan melalui vaksinasi, maka akan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga proses penyebaran Covid-19 dapat ditekan. (IDN Global)