Sukses Berbisnis di Kala Pandemi
17 Maret 2021
Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 juga turut berpengaruh besar dalam perekonomian masyarakat. Dunia usaha kecil hingga besar mendapat pukulan berat selama satu tahun pandemi. Terlebih memiliki usaha di negara yang tengah mengalami gejolak konflik.
"Kondisinya di Myanmar itu chaos. Pegawai pemerintah ditekan tidak masuk kerja meski ada yang tetap mau bekerja. Sehingga perekonomian bisa lumpuh jika terus-terusan begini, " ujar diaspora Myanmar sekaligus Presiden Commisioner IdeaLab Kiwi Aliwarga saat menjadi pembicara dalam acara Diaspora MasterClass “Entrepreneurship Essentials” yang diselenggarakan Indonesia Diaspora Network (IDN) Global pada Sabtu (27/2).
Kiwi menambahkan dalam kondisi yang penuh gejolak terutama dari eksternal seperti saat pandemi ini sebuah bisnis harus bisa beradaptasi dengan cepat. Proses itu bisa dilakukan jika managemen memiliki sumber daya manusia dan kapital yang tangkas serta mengenal dengan baik visi dan misi usahanya. Saat memutuskan untuk berbisnis, menurut Kiwi tiap orang harus berani gagal. Ia menyampaikan beberapa indikator yang bisa menjadi tolak ukur kapan sebuah usaha itu harus dihentikan.
Di antaranya merugi terus menerus, tidak memiliki pelanggan tetap, dan pola marketing yang tidak mampu menembus konsumen. Sementara secara personal jika entrepreneur mulai merasa kehilangan misinya, tidak lagi bersemangat untuk berusaha, merusak kesehatan sendiri bahkan mengganggu relasi dengan keluarga atau orang lain, maka sebaiknya seorang pebisnis sadar bahwa usahanya harus dihentikan.
Diaspora MasterClass “Entrepreneurship Essentials” ini dibuka oleh Presiden IDN Global Said Zaidansyah dan difasilitasi oleh 2 (dua) orang entrepreneur yakni Kartini Sarsilaningsih, Deputy President IDN Global sekaligus Ketua Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ) dan Arief Hakim Askar, Pengusaha Start Up Millenial, CEO Spada Indonesia.