Perayaan Kartini di Berbagai IDN Chapter

Pemikiran, perjuangan dan semangat perubahan R.A. Kartini di zaman dahulu memberikan makna kuat bagi kaum perempuan zaman modern. Mulai dari kesetaraan dalam pendidikan, membuka kesempatan perempuan dalam berkarya dan berkarir serta memperbaiki kualitas hidup perempuan.

Dan dalam rangka memperingati perjuangan Ibu Kartini pada tanggal 21 April, Indonesian Diaspora Network (IDN) Global di sejumlah chapter turut menyelenggarakan sejumlah acara. Di antaranya IDN Kuwait yang menyelenggarakan webinar bertajuk “UU TPKS : Pencegahan Penanganan, dan Keadilan Untuk Korban” bersama Dharma Wanita Persatuan dan Maju Perempuan Indonesia (MPI) pada Jumat (22/4) secara virtual.

Acara ini diselenggarakan untuk membahas tentang Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) menjadi Undang-undang dalam Rapat Paripurna DPR pada tanggal 12 April 2022 lalu. Dengan disahkannya UU TPKS, ini sekaligus menjadi kado terindah dalam perayaan Hari Kartini.

Acara ini menghadirkan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej sebagai pembicara utama. Beliau mengatakan penerapan keadilan restoratif dalam UU TPKS terlihat pada orientasi yang memulihkan korban. Selain itu, UU TPKS juga memiliki sifat rehabilitatif, yakni tidak hanya memberikan rehabilitasi kepada korban, melainkan juga kepada pelaku kekerasan seksual.

“Apabila dalam sebuah kasus aparat penegak hukum berbenturan dengan pelaku kekerasan seksual yang merupakan anak di bawah umur, maka suka tidak suka aspek kepentingan anak itu harus dilindungi. Sehingga kami masukkan ada rehabilitasi," imbuh Edward.

RUU TPKS juga turut membahas permasalahan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), khususnya terkait ketersediaan alat bukti yang menjadi permasalahan dalam penanganan kasus kekerasan seksual. Oleh karena itu, para pembentuk UU melakukan berbagai inovasi dan terobosan hukum untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui UU TPKS.

“KUHAP dibuat 41 tahun lalu. Pasti ada dinamika masyarakat termasuk di dalamnya Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik (KSBE). Sehingga nantinya tidak ada alasan bagi penyidik maupun penuntut umum untuk menolak kasus dengan alasan tidak cukup bukti”, papar Wamenkumham.

Selain Wamenkumham, webinar ini juga menghadirkan narasumber Anggota Baleg DPR-RI Luluk Nur Hamidah dan Anggota Penggerak MPI Dr. Ninik Rahayu. Duta Besar LBPP RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti juga turut memberikan sambutannya perihal disahkannya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual. 

Sementara itu, IDN Chapter New South Wales bekerjasama dengan KJRI Sydney menyelenggarakan seminar "Kartini Diaspora : Kiprah & Kontribusi Kartini Diaspora di Masyarakat" pada Kamis (21/4). Sejumlah pembicara diaspora perempuan yang inspiratif dihadirkan, yakni Director of Infinity Health Medical Centre Shirley Lim, Director of Eastern Cross Trading Co. Suliyanti Sunaryo, Human Right Activist dan Director of CUKUP Inc. Amy Dhewayani, dan Professor & Chair of Indonesian Studies University of Sydney Dwi Noverini Djenar.Selaku aktivis perempuan, Amy Dhewayani mengatakan selain kekerasan seksual, kekerasan domestik juga kerap dialami oleh para perempuan khususnya para pekerja migran Indonesia di Australia. Sehingga perlu terus dilakukan advokasi terhadap perempuan terkait hak-hak apa saja yang mereka miliki. Menurut Amy, segala bentuk kekerasan terhadap perempuan itu dapat diminimalisir dengan meningkatkan respek terhadap peran perempuan.

“Bersamaan dengan perayaan Hari Kartini ini, saya juga ingin terus menyuarakan emansipasi wanita khususnya pekerja migran agar hak kesetaraan dapat diakui dan mereka dapat hidup sejahtera di Australia,” ujarnya.

Bagi Suliyanti, emansipasi perempuan dapat ditunjukkan dengan kemandirian. Untuk itu, ia berujar jika kemandirian ini dapat ditempuh melalui kecakapan dalam berwirausaha.

"Saya terus menggandeng ibu-ibu UKM untuk mengajari cara packaging dan labelling produk yang layak ekspor. Beberapa kali saya juga memberi paparan dan mengedukasi mereka terkait regulasi dan persyaratan dalam mengirimkan produk ke Australia", terang Suliyanti.

Perjuangan Kartini di bidang edukasi juga menginspirasi Sirley Lim. Usai 20 tahun berkecimpung di dunia perbankan, Shirley memutuskan untuk membuka medical centre. Ia memiliki visi untuk memberdayakan perempuan di bidang kesehatan dengan memberi kesempatan mahasiswi kedokteran dan kesehatan Indonesia di Australia untuk magang di medical centre miliknya. Selain itu juga memberi dukungan terhadap pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.

“Yang menjadi perhatian kami saat ini adalah pasien wanita yang mengalami masalah kesehatan mental. Mengingat beratnya peran mereka untuk bekerja, mengurus rumah dan merawat anak dalam satu waktu khususnya di masa pandemi. Kita harus senantiasa mendampingi kapanpun mereka membutuhkan bantuan. Women supporting women”, papar Shirley.

Spirit perjuangan kesetaraan gender R.A. Kartini juga turut diperingati oleh diaspora Indonesia di Taiwan. Pada Kartini Day 2022 yang diselenggarakan IDN Taiwan pada 24 April 2022 bertempat di Puppetry Art Center of Taipei, Kepala KDEI Taipei Dr. Budi Santoso menyampaikan berkat gerakan emansipasi oleh R.A. Kartini, perempuan Indonesia kini mendapatkan kesetaraan hak sejajar dengan pria sehingga dalam melaksanakan profesi dan status sosial didasarkan pada prestasi dan kemampuannya.

Ketua IDN Taiwan, Eri Widoera Soeriyadi menyampaikan maksud peringatan Hari Kartini di Taiwan antara lain sebagai penghormatan atas perjuangan R.A. Kartini sehingga warga Indonesia di Taiwan dapat melanjutkan semangat juangnya dan mendidik generasi selanjutnya agar dapat memberi kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia dan dirinya sendiri. Kegiatan ini juga untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat setempat.

Selain dimeriahkan dengan perlombaan anak-anak berupa peragaan busana dan tarian tradisional, peringatan Hari Kartini 2022 ini juga diadakan Women Talk Show bertema ”Ngobrol Santai dengan Kartini Modern di Perantauan Masa Kini” yang menghadirkan pembicara Wakil Ketua DWP KDEI Taipei Nunik Zulmartinof, Mahasiswi Kandidat PhD./Ketua PSLN-Salimah Taiwan Unik Ambar Wati serta pengusaha sekaligus pemilik toko Indonesia Mai Er. (KD/ IDN Global)

 

 

 

 

berita terkait

Pelatihan Jurnalistik VOI RRI - IDN Global
15 April 2023

Dalam rangka memaksimalkan potensi Diaspora di bidang jurnalistik, Indonesian..

Baca Selengkapnya
Dampak Signifikan OpenSID Untuk Mewujudkan Desa Digital
28 Maret 2023

Setahun berselang pembentukan Working Group Diaspora Bangun Desa (WG DBD), pr..

Baca Selengkapnya
LPJ Exbo 2019-2021
01 September 2021

Bersama ini kami kirimkan Laporan Pertanggungjawaban Executive Board IDN Glob..

Baca Selengkapnya